Jakarta, 2 Maret 2020 – Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus berupaya meningkatkan partisipasi para pelaku usaha sektor pertanian, khususnya para petani, dalam memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG). Salah satu strategi yang diterapkan dengan menggandeng penyuluh pertanian pada bimbingan teknis (bimtek) penyuluh lapangan SRG dan pasar lelang komoditas (PLK) pada 24?28 Februari 2020 di Semarang, Jawa Tengah.

“Bimtek ini bertujuan agar petugas penyuluh pertanian memahami mekanisme dan manfaat SRG sehingga dapat berperan dalam mengedukasi, membimbing dan mengawal petani dalam memanfaatkan gudang SRG khususnya dengan mengoptimalkan peran kelembagaan petani (poktan/gapoktan),” ujar Kepala Bappebti Tjahya Widayanti.

Menurut Tjahya, kegiatan ini juga mendorong peran aktif penyuluh pertanian dalam kegiatan penyuluhan SRG. Hal itu tentunya dapat mendukung upaya keberlanjutan implementasi SRG. Peningkatan peran gudang SRG dan PLK memberikan kontribusi terhadap berkembangnya perekonomian daerah.

“Kita harap para penyuluh pertanian dapat mengoptimalkan potensi untuk berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan SRG dan mendukung keberlanjutan implementasi SRG,” imbuh Tjahya.

Tjahya mengatakan, bimtek ini juga bertujuan memberikan perspektif yang menyeluruh mengenai SRG dan PLK kepada para Aparatur Sipil Negara di bidang perdagangan dan pertanian. Hal itu agar dapat menjadi sarana dalam memenuhi kebutuhan SDM yang memahami teknis pelaksanaan kedua kebijakan tersebut.

Pada bimtek ini Kemendag bersinergi dengan mendatangkan narasumber dari lintas Kementerian/Lembaga antara lain dengan Kementerian Pertanian, perbankan, praktisi dan pelaku SRG. “Integrasi program pengembangan gudang SRG dan PLK merupakan program nasional dan menjadi tanggung jawab semua kementerian dan lembaga terkait di Indonesia,” kata Tjahya.

Selanjutnya, pada kegiatan ini, para peserta bimtek melakukan kunjungan lapangan ke gudang SRG Grobogan, Jawa Tengah untuk melihat langsung implementasi SRG dan berdiskusi dengan pihak pengelola gudang. Hal itu dilakukan guna memperkuat pemahaman dan praktik para peserta bimtek.

Bimtek SRG dan PLK ini diikuti sebanyak 60 peserta. Para peserta merupakan perwakilan dari dinas yang membidangi perdagangan di tingkat provinsi/kabupaten dan dinas yang membidangi pertanian dari 30 daerah di Indonesia.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Ninuk Rahayuningrum menambahkan, para peserta bimtek diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai SRG dan PLK secara intensif kepada masyarakat dan pelaku usaha sektor pertanian, khususnya petani/kelompok tani dan UKM.

“Para peserta bimtek diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha, sehingga semakin banyak pelaku usaha yang dapat memanfaatkan SRG dan PLK,” pungkas Ninuk.

Sekilas Mengenai Sistem Resi Gudang

Sistem Resi Gudang (SRG), sesuai dengan UU Nomor 9 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dalam UU Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang, merupakan salah satu instrumen yang dapat dimanfaatkan para petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, koperasi tani, maupun pelaku usaha (pedagang, prosesor, pabrikan) sebagai suatu instrumen tunda jual dan pembiayaan perdagangan. Hal itu karena SRG dapat menyediakan akses kredit bagi dunia usaha dengan jaminan barang (komoditas) yang disimpan di gudang. Hadirnya SRG diharapkan dapat membantu menjaga ketersediaan pasokan (secure of supply), meningkatkan posisi tawar petani, dan menjaga stabilitas harga pada saat musim panen raya.

 

Contact Information 1:
Olvy Andrianita

pusathumas@kemendag.go.id
021-3860371/021-3508711

Sumber : https://pressrelease.kontan.co.id/release/gandeng-penyuluh-pertanian-kemendag-ajak-petani-manfaatkan-gudang-srg

WhatsApp WhatsApp us